Danau Sentarum Adalah Danau Musiman Yang Berada Di Taman Nasional, Terletak Pada Sebelah Cekungan Sungai Kapuas, Sekitar 700 Km Dari Muara Yang Menuju Laut Cina Selatan. Saat kemarau, Air Danau Sentarum memasok setengah dari aliran air Sungai Kapuas.
Danau Sentarum sebagai danau musiman yang berada di
taman nasional ini terletak pada sebelah cekungan sungai Kapuas, yaitu sekitar
700 km dari muara yang menuju laut Cina Selatan. Dibatasi oleh bukit-bukit dan
dataran tinggi yang mengelilinginya, Danau Sentarum merupakan daerah tangkapan
air dan sekaligus sebagai pengatur tata air bagi Daerah Aliran Sungai Kapuas.
Dengan demikian, daerah-daerah yang terletak di hilir Sungai Kapuas sangat tergantung
pada fluktuasi jumlah air yang tertampung di danau tersebut. Taman Nasional
Danau Sentarum merupakan perwakilan ekosistem lahan basah danau, hutan rawa air
tawar dan hutan hujan tropik di Kalimantan.
Topografi
Danau Sentarum umumnya berbentuk cekungan datar / lebak lebung yang merupakan
daerah hamparan banjir yang dikelilingi oleh jajaran pegunungan, yaitu Pegunungan
Lanjak di sebelah Utara, Pegunungan Muller di Timur, Dataran Tinggi Madi di
Selatan dan Pegunungan Kelingkang di sebelah Barat Tingginya curah hujan sangat
mempengaruhi kondisi kawasan TN Danau Sentarum.
Danau Sentarum
adalah danau musiman yang berada di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Danau ini dipenuhi
air selama 10 bulan setiap tahunnya, dan sisanya akan surut, membentuk
kolam-kolam kecil yang berisi ikan-ikan kecil. Saat kemarau, Air Danau Sentarum
memasok setengah dari aliran air Sungai Kapuas. Luas keseluruhan danau ini
132.000 hektare.
Letaknya
yang berada di tengah-tengah jajaran pegunungan menjadikan kawasan ini sebagai
daerah tangkapan air. Pada musim penghujan danau-danau di kawasan Danau
Sentarum ini akan tergenang, akibat aliran air yang berasal dari bukit-bukit di
sekitarnya dan dari luapan Sungai Kapuas yang masuk ke kawasan. Sekitar 9 -10
bulan dalam setahun kondisi kawasan yang sebagian besar merupakan dataran
rendah berupa cekungan akan terendam dengan kedalaman antara 6 m sampai 14 m.
Sedangkan pada musim kemarau panjang sebagian besar danau kering, berupa alur
sungai dan hanya danau permanen yang masih terisi air.
Tim
100 Hari Keliling Indonesia dari tim tim Kompas TV mengibaratkan
Danau Sentarum seperti area Arsipel di Taman Mini Indonesia Indah. Sebuah danau
yang seolah-olah memiliki pulau-pulau kecil. "Tapi ini versi
lebih besar dan lebih cantik lagi. Pohon-pohon besar kalau musim kemarau jadi
daratan. Tapi kalau musim hujan, jadi seperti pulau-pulau," katanya.
Peta
Danau Sentarum
Arti
Penting Danau Sentarum
Danau
sentarum merupakan kawasan taman nasional, terdiri dari kumpulan dari 70 buah
danau-danau besar dan kecil yang dihubungkan oleh sungai-sungai.
Terletak sekitar 700 kmdari ibu
kota propinsiPontianak, hampir berbatasan langsung dengan Sarawak, Malaysia.
Kawasan Taman Nasional Danau Sentarum secara
hidrologis mempunyai arti penting sebagai pengatur tata air alami bagi sungai
kapuas di KalimantanBarat.
Kawasan
Danau Sentarum memiliki vegetasi hutan yang unik dimana kawasan hutannya terbenam
selama sembilan bulan di dalam air, hanya sekitar tiga bulan pada saat musim
kemarau kita bisa melihat pohonnya secara utuh dari akar, batang hingga
daunnya. Sebagai
kawasan konservasi, Danau Sentarum memiliki kekayaan keanekaragaman hayati
termasuk beberapa species langka yang di lindungi oleh undang-undang antara lain
orangutan, bekantan, buaya, labi-labi, burung enggang, bangau binti, ikan
arowana super red, berbagai macam anggrek alam dan lain-lain.
Meski sebagai kawasan taman nasional, di
dalam dan sekitar kawasan juga terdapat penduduk setempat dari suku melayu dan
beberapa sub suku dayak seperti iban, kantuk,
embaloh yang telah tinggal dan memanfaatkan sumber daya alam secara arif dengan
aturan adat yang kuat ikut mengkonservasi kawasan sebagai sebagai nelayan dan pertanian
tradisional. Kawasan ini menyediakan ikan air tawar terbesar di Kalimantan Barat.
Kawasan
Danau Sentarum adalah jalur pintas antara Semitau/ Selimbau/Suhaid dengan
daerah utara misalnya Lanjak/ Guntul/Kapar dan Empaik menuju Badau atau
sebaliknya. Mendekati Hari Raya Idul Fitri dan Natal, jalur ini ramai dilalui
oleh speedboat dan motor bandung yang membawa masyarakat yang
pulang kampung baik dari luar ke Kapuas Hulu maupun sebaliknya. Termasuk para
TKI yang pulang kampung dari Malaysia melalui Badau atau Lanjak, kemudian
menggunakan transportasi air hingga Sintang, dalam sehari bisa mencapai sekitar
200 orang.
Dari
515 jenis mamalia di Indonesia, sekitar 29 % atau
147 jenis dapat ditemukan di Taman Nasional Danau Sentarum. Diantra mamalia
tersebut dalah Bekantan (Nasalis larvatus), Kepuh
(Presbytis melalophos cruniger), Orang utan (Pongo pygmaeus), Ungko Tangan
Hitam (Hylobates agilis), Kelempiau Kalimantan (Hylobates muelleri), Macan
Dahan (Neofelis nebulosa) dan sebagainya (sekitar 23 jenis lainnya). Di kawasan
ini juga terdapat 310 jenis burung dan termasuk jenis burung bangau hutan rawa
(Ciconia stormi) yang tergolong langka dan beluk ketupa (Ketupa ketupu), Bangau
Tuntong (Leptoptilus javanicus) dan 8 jenis Rangkong (Bucerotidae) yang
dilindungi secara Internasional. Jumlah jenis burung yang terdapat di kawasan
ini juga diategorikan kaya karena dari1.519 jenis burung yang ada di Indonesia
20% diantaranya dapat ditemukan disini.
Hal
yang paling mengagumkan pada jenis tumbuhan di
kawasan TNDS yaitu terdapatnya jenis tumbuhan yang sama dengan tumbuhan endemik
yang ada di Amazon, oleh masyarakat di sekitar Danau Sentarum tumbuhan tersebut
dikenal dengan sebutan pohon Pungguk (Crateva relegiosa).
Jenis
burung yang terdapat di kawasan ini juga diategorikan kaya karena dari1.519
jenis burung yang ada di Indonesia 20% diantaranya dapat ditemukan disini.
Perbedaan pada musim yang berbeda (pasang dan kering) turut mempengaruhi
keragaman jenis ikan air tawar yang tinggal, berkembang biak dan mencari makan
di kawasan ini, mulai dari ukuran yang paling kecil sekitar 1 cm yaitu ikan
Linut (Sundasalax cf. Microps) sampai yang paling besar seperti ikan Tapah
(Wallago leeri) dapat mencapai ukuran lebih dari 200 cm; dari yang tidak
bernilai ekonomis sampai pada ikan hias yang mempunyai nilai hingga puluhan
jutaan rupiah seperti ikan Arwana Merah (Scleropages legendrei). Hingga saat
ini jumlah jenis ikan yang berhasil didata yaitu sebanyak 266 jenis.
Perjalanan Menuju Danau Sentarum
Anggun
Wicaksono, salah satu tim "100 Hari Keliling Indonesia", mengingat
kembali perjalanannya. Ia menuturkan dari Pontianak, perjalanan berlanjut ke
Taman Nasional Danau Sentarum.
"Jalannya hancur banget, pegal banget. Jam tujuh pagi berangkat dari
Pontianak, singgah dulu di Sintang jam 9 malam. Dari Sintang ke Semitau, lalu
ke Taman Nasional Danau Sentarum," tuturnya kepada Kompas.com, beberapa
waktu yang lalu.
Untuk
menuju Taman Nasional Danau Sentarum, tim harus menaiki perahu semacam long
boat selama tujuh jam perjalanan menyusuri sungai. Dari Semitau, mereka
berangkat jam empat sore. "Agak
menyeramkan berada di long boat malam-malam. Soalnya waktu itu hujan, arus
deras, dan gelap banget. Jadi lumayan menegangkan. Apalagi satu-satu penerangan
cuma satu senter kecil. Air sempat masuk ke dalam perahu karena kita nabrak
keramba," katanya.
Turis
domestik masih jarang ke kawasan ini, sebab untuk menyewa long boat per hari
saja harus mengeluarkan uang sebesar Rp 1 juta. Perahu ini berkapasitas enam
orang. "Jadinya
memang mahal. Tapi sewa long boat ini bisa buat seharian. Lagi pula, perjuangan
banget untuk menuju ke Danau Sentarum dan harus bawa logistik sendiri,"
katanya.
Danau Sentarum adalah danau musiman yang berada di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Danau ini dipenuhi air selama 10 bulan setiap tahunnya, dan sisanya akan surut, membentuk kolam-kolam kecil yang berisi ikan-ikan kecil. Saat kemarau, Air Danau Sentarum memasok setengah dari aliran air Sungai Kapuas. Luas keseluruhan danau ini 132.000 hektare.
kemarau kita bisa melihat pohonnya secara utuh dari akar, batang hingga daunnya. Sebagai kawasan konservasi, Danau Sentarum memiliki kekayaan keanekaragaman hayati termasuk beberapa species langka yang di lindungi oleh undang-undang antara lain orangutan, bekantan, buaya, labi-labi, burung enggang, bangau binti, ikan arowana super red, berbagai macam anggrek alam dan lain-lain.
embaloh yang telah tinggal dan memanfaatkan sumber daya alam secara arif dengan aturan adat yang kuat ikut mengkonservasi kawasan sebagai sebagai nelayan dan pertanian tradisional. Kawasan ini menyediakan ikan air tawar terbesar di Kalimantan Barat.
"Jalannya hancur banget, pegal banget. Jam tujuh pagi berangkat dari Pontianak, singgah dulu di Sintang jam 9 malam. Dari Sintang ke Semitau, lalu ke Taman Nasional Danau Sentarum," tuturnya kepada Kompas.com, beberapa waktu yang lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih untuk saran terbaik anda
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.